Saturday, 17 May 2014

Tips menegur

Ini merupakan tips cara menegur dari senior kepada junior di tempat kerja.
Apa yang harus dikerjakan dan apa yang harus dihindari?
Kelihatannya sederhana, tapi kenyataannya merupakan tugas yang tidak menyenangkan karena bisa menimbulkan pertengkaran atau sakit hati.
Ini tipsnya:
  • Amati cermat karyawan yang akan diberi tegur, jangan sampai terjadi kesalahan orang. Cari waktu dan tempat yang tepat untuk menegur.
  • Hindari subyektifitas dan jangan percaya isu yang beredar dilinkungan. Bukti dan evaluasi sebelum memberikan tindakan agar dapat dipertanggung jawabkan.
  • Jangan menganggap pekerjaan itu wewenang yang dijadikan prioritas, tapi pandanglah tindakan menegur sebagai upaya memperbaiki.
  • Anggap tugas menegur adalah langkah akhir yang harus ditempuh setelah langkah2 pendekatan lain dilakukan.
  • Siapkan materi teguran yang dapat memberikan motivasi dan solusi dari masalah yang ada. Hindari teguran yang memunculkan masalah baru.

Friday, 7 September 2012

Cinta dan Kesuksesan


Dalam buku yang berjudul “Making a Life, Making a Living”, diceritakan hasil survei yang dilakukan oleh Mark Albion.   Survei dilakukan terhadap lulusan sekolah bisnis dari rentang waktu antara tahun 1960 s/d 1980 dan membaginya dalam 2 kelompok.  

Kelompok  pertama adalah lulusan yang memfokuskan untuk bekerja apa saja, yang penting mendapatkan uang, baru kemudian mewujudkan apa yang benar-benar dicintai dan diinginkan. 

Thursday, 30 August 2012

Kebiasaan Buruk Pekerja Keras


Di jaman sekarang, banyak orang bekerja sangat keras hingga lupa untuk beristirahat, terutama untuk pekerja kantoran. Karena kebiasaan bekerja keras di kantor, seseorang bisa terus merasa sibuk, meski telah tiba di rumah. tanpa disadari, Anda mungkin bekerja lebih keras dan lebih lama demi mencapai keberhasilan.
 
Namun anda tentu tahu bahwa bekerja terlalu keras dapat membahayakan kesehatan. Hasil jerih payah yang diperoleh dari pekerjaan yang kita lakukan bisa habis seketika, jika mengalami sakit akibat terlalu lelah bekerja.
 
Para pecandu kerja, seringkali melakukan hal-hal buruk yang membuat kesehatan mereka kian menurun dari hari ke hari. Berikut tujuh kebiasaan buruk bagi si ‘workaholic’, yang harus segera dihilangkan:
 
 1. Lupa untuk bersantai
Ini bisa menyebabkan stres. Padahal jika meluangkan waktu untuk bersantai sejenak, Anda bisa lebih waspada dan termotivasi. Terlalu banyak tekanan atau stres kronis justru membuat seseorang tidak produktif.
 
2. Makan di perjalanan
Antara rapat, panggilan konferensi, dan tenggat waktu, sering membuat seseorang lupa untuk meluangkan waktu makan siang yang sehat. Mengonsumsi makanan pun perlu dalam keadaan tenang tanpa dirundung rasa cemas dan tergesa-gesa. Ini penting agar kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi mudah diserap tubuh dan menjadikan seseorang lebih produktif, terutama untuk menciptakan ide cemerlang demi hasil pekerjaan yang baik.
 
3. Menunda tidur untuk pekerjaan
Seorang profesional yang super sibuk pun tetap butuh istirahat sebanyak tujuh sampai sembilan jam tidur setiap malam. Kehilangan waktu tidur dapat menyebabkan iritabilitas, kesulitan berkonsentrasi, dan masalah memori. Hal ini juga bisa dikaitkan dengan obesitas.
 
4. Tidak ada waktu untuk berolahraga
Melakukan olah raga minimal 30 menit setiap hari sangat penting untuk kesehatan saat ini dan jangka panjang Anda.
 
5. Tetap bekerja ketika sakit
Banyak orang datang ke kantor untuk bekerja walaupun sedang sakit. Namun, ada tiga alasan penting saat sakit Anda perlu tetap di rumah. Pertama, tak seorang pun ingin Anda menjadi penyebar kuman dan penyakit di kantor. Kedua, Anda sudah pasti jadi kurang produktif dan ketiga, Anda perlu istirahat agar bekerja lebih baik.
 
6. Minum alkohol (terlalu banyak)
Minum berlebihan dapat menyebabkan alkoholisme, penyakit hati, dan beberapa bentuk kanker.
 
7. Melewatkan pemeriksaan kesehatan rutin tahunan
Hal ini wajib Anda lakukan untuk mendeteksi penyakit sejak dini, mencegah orang lain mengembangkan penyakit, dan mendapatkan perawatan yang terbaik jika Anda memiliki kondisi tubuh yang rentan terhadap penyakit. Anda perlu tahu apa yang terjadi dalam tubuh.

Thursday, 12 July 2012

Keluarga BURUNG

Si induk menetaskan beberapa telor menjadi burung-burung kecil yang sehat.
Si induk pun sangat bahagia & merawat mereka semua dengan penuh kasih
sayang. Burung2 kecil dapat bergerak lincah. Mereka  mulai belajar
mengepakkan sayap, mencari2 makanan  utk kemudian mematuknya.

Dari beberapa anak burung ini tampak seekor burung kecil yg berbeda. Ia
tampak pendiam & tdk selincah saudara2nya. Ketika saudara2nya belajar
terbang, ia memilih diam di sarang daripada lelah & terjatuh, ketika
saudara2nya berkejaran mencari makan, ia memilih diam & menantikan belas
kasihan saudaranya. Demikian hal ini terjadi seterusnya.

Sampai sang induk menjadi tua & tak sanggup lagi berjuang utk menghidupi
anak2nya, si anak burung ini mulai merasa sedih.
Seringkali ia melihat dari bawah saudara2nya terbang tinggi di langit.
Ketika saudara-saudaranya dg lincah berpindah dr dahan satu ke dahan lain
dipohon yg tinggi, ia harus puas hanya dg berada di 1 dahan yg rendah. Ia
pun merasa sangat sedih.

Dalam kesedihannya, ia menemui induknya yg sdh tua &  bertanya, "Ibu, aku
merasa sangat sedih, mengapa aku tdk bisa terbang setinggi saudara2ku.
Mengapa aku tidak bisa melompat-lompat di dahan tinggi dan hanya bisa
berdiam di dahan yg rendah?"

Si induk merasa sedih & dengan air mata ia berkata, "Anakku, Engkau
dilahirkan dengan sayap yang sempurna seperti saudaramu, tetapi Engkau
memilih merangkak menjalani hidup ini sehingga sayapmu menjadi kerdil
."

Hidup adalah kumpulan dari setiap pilihan yg kita buat. Pilihan kita hari

ini menentukan bagaimana hidup kita di masa depan. Kita memiliki kebebasan
memilih tetapi setelah itu kita akan dikendalikan oleh pilihan kita, jadi
berpikirlah sebelum berbuat, sadari setiap konsekuensi dari pilihan yang
kita buat.